Michael Jackson Dibunuh

Ad Code

Ticker

6/recent/ticker-posts

Michael Jackson Dibunuh

BukaBerita - Polisi terus mengembangkan kasus kematian Raja Pop dunia, Michael Jackson. Temuan mengejutkan, ada dugaan pembunuhan tidak terencana di balik kematian sang superstar. Seperti dilansir New York Times.com, Senin, 24 Agustus waktu setempat, atau Selasa, 25 Agustus 2009, pemberian anestesi tingkat tinggi adalah penyebab utama kematian Jackson.

Hal itu berdasarkan temuan awal dari petugas yang memeriksa kematian Jacko di Texas. Itu juga terungkap dalam dokumen pengadilan yang dilaporkan sudah bocor ke publik. Dokumen itu juga menyebut, petugas kepolisian setempat telah memberikan informasi kepada juri hakim di Texas dan Nevada. Dikatakan bahwa, polisi menduga Dr Murray, dokter pribadi Jacko, telah melakukan pembunuhan tidak berencana.

Menurut Los Angeles Times, kepada penyidik kepolisian, Dr  Murray, mengaku menyuntikkan 50 miligram propofol ke pembuluh darah Jacko setiap malam. Selama enam bulan terakhir menjelang kematian Jacko, Murray dikontrak untuk merawat penyakit insomnia yang diderita sang bintang.

Namun, Murray mengatakan, secara perlahan berupaya mengurangi dosis propofol yang masuk ke tubuh Jacko menjadi 25 miligram per malam. Ia kemudian mengombinasikan propofol dengan obat penenang lainnya yaitu lorazapam dan midazolam. Dua hari menjelang kematian Jacko, Murray memnyuntikkan dua obat penenang itu tanpa propofol.

Beberapa jam sebelum kematian Jacko, Murray mencoba menidurkan Jacko tanpa propofol. Sekitar pukul 01.30 dini hari Murray memberi Jacko valium. Namun, valium tak sukses membuat Jacko tertidur. Pukul 02.00, Murray pun menyuntikkan lorazapam. Namun, obat penenang ini juga mental di tubuh Jacko. Pukul 03.00, Murray mencoba kembali upaya menidurkan Jacko dengan menyuntikkan midazolam.

Selama beberapa jam berikutnya, Murray mengaku menyuntikkan sejumlah obat penenang ke tubuh Jacko. Hingga akhirnya sekitar pukul 10.40, Murray menyuntikkan 25 miligram propofol ke tubuh Jacko, setelah 'King of Pop' itu terus merajuknya. Setelah suntikan propofol itulah, Jacko baru sukses terlelap.

Sekitar 10 menit Murray menunggui Jacko di ruang tidurnya. Setelah memastikan pasiennya terlelap dengan tenang ia kemudian pergi ke toilet. Tak sampai dua menit, Murray kembali ke kamar Jacko. Namun, saat itu Jacko tak lagi bernafas. Detak jantungnya terhenti. Murray pun segera melakukan bantuan pernafasan atau CPR.

Sekitar pukul 11.18, Murray pun akhirnya meminta bantuan pengawal pribadi Jacko untuk menghubungi 911. Sementara Murray terus melakukan CPR hingga paramedis akhirnya datang dan membawa Jacko ke UCLA Medical Center. Di rumah sakit, Jacko dinyatakan meninggal dunia.

Baca Berita Lainnya:
1. Harga Tiket Naik Tiga Kali Lipat !
2. Ketua DPR: Pemerintah Harus Bertindak
3. Jakarta Kota Mall Terbesar Di Dunia


sumber: VIVAnews
Reaksi:

Posting Komentar

0 Komentar

Terkini