Pojok-Makassar.com - Sadariah umur 22, mahasiswi asal Kab. Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar) sukses melakukan ekspor sapu lidi 25 ton ke India diraih dengan penuh perjuangan. Keberhasilan yang dicapai membuatnya sadar akan tanggung jawab untuk menjaga kepercayaan yang diberikan.
"Uang itu harus bisa dikembalikan, serta kepercayaan dan tanggung jawab yang harus kita jaga," tegas Sadariah saat diminta keterangannya, Sabtu (30/4/2022).
Sadaria mengatakan, perusahaan yang dibangun bernama CV Coco Mandar tidak ingin dianggap remeh. Sadariah terpacu agar perusahaan yang dipimpinnya bisa terus berkembang dan menjadi besar.
"Kita tidak ingin CV. Coco Mandar ini dianggap remeh sama orang lain jika tidak bisa penuhi permintaan (buyer)," ucapnya.
Saya sadar betul apa yang saya raih saat ini buah dari kerja keras di masa pandemi COVID. Namun keberhasilan saya menjadi eksportir sapu lidi membuat saya yakin bukan hanya untuk dirinya, tetapi juga mampu menginspirasi orang lain di sekitarnya.
"Tentunya saya sangat berharap bahwa (ekspor sapu lidi) bisa berjalan lancar dan mendapat dukungan penuh dari semua pihak," kata Sadariah.
Semangatnya yang semakin tinggi di tengah tantangan yang juga semakin besar. Tujuannya kini adalah mengembangkan perekonomian masyarakat khususnya di kampung halamannya sendiri.
"Bukan hanya untuk kepentingan diri saya bersama teman-teman, tapi bagaimana kegiatan ekspor sapu lidi ini bisa membawa perubahan untuk meningkatkan perekonomian warga kampung saya," pungkasnya.
Untuk diketahui bahwa Sadariah merupakan anak sulung dari tiga bersaudara pasangan Warda dan Sallah. Sejak kecil, Sadariah tinggal bersama keluarganya di Desa Sambali Wali, Kecamatan Luyo, akibat kedua orang tua merantau di Malaysia.
0 Komentar
- komentar -