BukaBerita - Seorang petugas menara pengatur lalu lintas udara gagal memperingatkan pilot pesawat kecil mengenai kehadiran pesawat lain di jalurnya. Akibatnya, pesawat tersebut bertabrakan dengan helikopter tur dan menewaskan sembilan orang di atas sungai Hudson, New Jersey, Sabtu pekan lalu.
Badan Keamanan Transportasi Nasional (NTSB) Amerika Serikat melaporkan pada Jumat kemarin, 14 Agustus, petugas tersebut sedang menelepon saat dia seharusnya memandu pesawat Piper mesin tunggal tersebut.
Petugas yang identitasnya disembunyikan itu dan supervisornya di bandara Teterboro kini dibebastugaskan.
Menurut penyelidikan NTSB, petugas mengizinkan pesawat kecil itu terbang pada pukul 11.48 pagi waktu setempat. Dia kemudian menelepon sambil terus memberi instruksi kepada pilot.
Setelah lepas landas, pesawat terbang ke arah selatan hingga si petugas meminta pilot berbelok ke kiri menuju sungai Hudson. Pada pukul 11.52 lebih 20 detik, petugas menginstruksikan agar pilot menghubungi petugas pengawas penerbangan dengan ketinggian rendah di bandara internasional Newark.
Namun petugas tidak berusaha memisahkan jalur pesawat dengan helikopter. Pilot tidak pernah menghubungi petugas di Newark. Dalam laporan NTSB yang dikutip laman harian New York Times, terdapat data radar yang menunjukkan ada sejumlah pesawat lainnya di jalur Piper itu. Tapi si petugas tidak pernah memberi peringatan. "Semua berpotensi memiliki konflik lalu lintas dengan pesawat," demikian disampaikan laporan tersebut.
Petugas di Teterboro itu belum menyadari keadaan hingga petugas pemantau di Newark menghubunginya dan memberitahu mengenai kemungkinan tabrakan. Petugas di Newark menyatakan dua kali gagal menghubungi pilot pesawat Piper. Tabrakan terjadi pukul 11.53 lebih 14 detik.
Saat para petugas Newark mengabari petugas Teterboro, mereka juga berhasil menghubungi pilot dan memintanya berbelok ke barat daya. Pilot rupanya mendengar dan mengikuti instruksi itu.
Rekaman video yang diambil seorang wisatawan menunjukkan pesawat Piper mencoba mengubah arah beberapa saat sebelum sayapnya terkena baling-baling helikopter. Dua pesawat itu hancur di udara lalu jatuh ke sungai Hudson.
20 detik sebelum tabrakan, sistem radar menyalakan alarm tabrakan. Namun petugas di Teterboro dan Newark mengaku tidak mendengarnya.
Badan Aviasi Federal (FAA) menyatakan belum ada alasan untuk menarik kesimpulan mengenai penyebab kecelakaan. Tapi FAA mengaku bahwa perilaku petugas di Teterboro tidak pada tempatnya dan tidak dapat diterima.
Atasan petugas juga diperiksa karena diketahui tidak di tempat saat peristiwa terjadi. Petugas pemantau diharuskan tetap berada di menara hingga jam kerjanya berakhir. Laporan NTSB menyatakan dua petugas lain sedang beristirahat saat kecelakaan. Di menara hanya ada petugas yang menelepon tersebut dan seorang petugas lain yang mengawasi lalu lintas landasan.
Sumber mengatakan petugas itu menelepon petugas perempuan di AVPorts, Baltimore. AVPorts merupakan kontraktor bagi Otoritas Pelabuhan New York dan New Jersey yang mengelola bandara. Mereka membicarakan bangkai kucing yang sudah dibersihkan dari bandara.
"Mereka membicarakan bangkai kucing yang sudah diabersihkan dari jalur ntaksi, itu pembicaraan resmi tapi berubah menjadi lelucon," kata Barret Byrnes, mantan petugas pemantau dan mantan perwakilan Asosiasi Pemantau Lalu Lintas Udara yang masih akrab dengan petugas di New Jersey dan New York.
Pihak AVPorts sendiri belum mempertimbangkan untuk memberhentikan petugas perempuan yang menerima telepon itu."Kami menunggu sampai penyelidikan berakhir," demikian disampaikan perusahaan kontraktor tersebut melalui pernyataan resmi, Jumat kemarin.
Baca Berita Lainnya:
1. KPU: "Putusan MA telah Selesai"
2. Bocah 12 Tahun Masuk Guinness Book Of Record
3. Rossi Beralih ke F1
sumber: VIVAnews
0 Komentar
- komentar -