BukaBerita - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat RI Periode 2009-2014, akan ditentukan sendiri oleh Presiden Terpilih Susilo Bambang Yudhoyono, yang juga Ketua Dewan Pembina Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat.
Saat ini ada lima kader Partai Demokrat yang menjadi kandidat Ketua DPR. Keempat orang itu adalah Ketua DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum, Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara Taufik Effendi, Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat Syarief Hassan dan anggota Dewan Pembina DPP Partai Demokrat Hayono Isman dan Sekjen Marzuki Ali. Hal itu disampaikan Wakil Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat Achmad Mubarok kepada Kompas di Jakarta, Jumat (21/8) sore.
"Siapa yang akan menjadi Ketua DPR, akan ditentukan sendiri oleh Presiden SBY. Kita tidak tahu, siapa yang layak berdasarkan pertimbangan politik, hubungan dengan partai politik lain serta misi dan visinya," ujar Mubarok. Nama definitif Ketua DPR akan ditentukan Presiden Yudhoyono sebelum pelantikan anggota DPR/MPR pada 1 Oktober mendatang.
"Kalau mencari orang muda yang mempunya misi dan visi ke depan, tentu yang akan dipilih adalah Anas Urbaningrum. Kalau mencari orang yang rendah hati dalam berpolitik, tentu Pak Taufik Effendi, karena dia pernah bilang tidak cocok untuk menjadi Ketua DPR sehingga peluangnya hanya lima persen," kata Mubarok.
Akan tetapi, tambah Mubarok, kalau mau mencari orang yang memiliki hubungan politik dengan partai lainnya, tentu Marzuki Ali yang dipilih. "Kalau mencari orang yang senior dan punya pengalaman, tentu Pak Syarief. Juga Pak Hayono Isman yang punya pengalaman," kata Mubarok.
Dikatakan Mubarok, dengan tantangan lima tahun mendatang, Ketua DPR akan menentukan keberadaan Partai Demokrat. "Oleh karena itu, menurut saya, calon Ketua DPR harus orang muda yang mampu melakukan komunikasi politik dengan partai politik lainnya dan memiliki integritas. Siapa dia, kita tunggu saja," lanjutnya.
PDI-P tak menjegal
Pada bagian lain, soal tawaran Ketua MPR kepada PDI Perjuangan, Mubarok mengaku, partai yang menang harus merangkul partai yang kalah. Diharapkan, dengan tawaran menjadi Ketua MPR, PDI-Perjuangan bisa menjadi oposisi yang konstruktif dan tak sekadar menjegal pemerintah.
"Kita menginginkan PDI Perjuangan bisa menjadi partai oposisi yang konstruktif. Oleh karena itu, tawaran menjadi Ketua MPR, bisa menjadi jalan bagi posisi oposisi yang konstruktif itu. Kalau kemarin itu, PDI Perjuangan menjadi oposisi yang hanya ingin berbeda dan mengarah untuk menjegal pemerintah. Besok, kita harapkan tidak," kata Mubarok.
Ditanya tentang efektivitas Taufik Kiemas sebagai Ketua MPR mengingat jejak rekam Taufik saat anggota DPR, yang dinilai sering absen, Mubarok menjawab, "Ketua MPR, kan tidak sefantatis Ketua DPR. Itu juga cuma simbol. Tidak apa-apa."
Di tempat terpisah, Ketua DPP Partai Golkar Ali Wongso meluruskan pernyataan Ketua Departemen Komunikasi dan Perhubungan Bambang Susatyo bahwa Ketua Umum Partai Golka M Jusuf Kalla berpihak untuk menentukan Wakil Ketua DPR antara Priyo Budi Santoso atau Burhanuddin Napitupulu. "Pak JK tidak mendukung satu calon saja, akan tetapi dua-duanya, yaitu Pak Priyo dan Pak Burhanuddin Napitupulu," katanya.
Pengurus Partai Golkar lainnya Ariady Achmad juga menambahkan, pada rapat pleno DPP Partai Golkar mendatang, Enggartiasto Lukito juga akan dicalonkan sebagai calon Wakil Ketua DPR.
Baca Berita Lainnya:
1. MU Kalah 0-1 dari Burnley
2. Yuddy Bisa Menjadi Ketu Golkar Dengan Dukungan Tommy
3. Indonesia Posisi Ketiga Kontes Bikini
sumber: Kompas
0 Komentar
- komentar -