Infotaiment ~ Via, gadis cantik berkemeja kotak-kotak merah dengan jeans hitam dan sepatu boath lengkap ditambah topi ala cowboy dengan ramahnya melayani calon pembeli sapi.
Saat dihampiri, Via langsung memperkenalkan diri sebagai ladies cowboy. Dia enggan disebut Sales Promotion Girl (SPG).
"Jangan sebut kami SPG, kesannya nanti beda karena kami sebenarnya stafnya pak haji, namanya Ladies Cowboy," kata Via di showroom sapi H Doni, di Jalan Akses Kepala Dua, Cimanggis, Depok, Sabtu 29 Oktober 2011.
Dia keberatan disebut SPG karena menurutnya, dia memang staf. "Dari awal, saya sudah stafnya pak haji dari dua tahun yang lalu. Saya membantu pelayanan penjualan," katanya.
Mahasiswi semester akhir di salah satu universitas swasta di Jakarta Selatan ini tertarik bekerja menjual sapi karena menurutnya ini adalah profesi yang unik.
"Kok lucu sih. Kerjanya lucu, hal yang unik. Banyak yang tertarik juga pengen bergabung," kata mahasiswi jurusan design grafis.
Lalu bagaimana bisa bekerja di tempat ini? "Teman saya mencari tempat buat magang, yang kebetulan dia mengambil jurusan peternakan. Dia datang ke sini, lalu tiba-tiba pak haji berfikir untuk memeriahkan penjualan sapinya. Akhirnya, teman saya ajak kami untuk bergabung," ujarnya.
Via menambahkan, orang tuanya tak keberatan dia menjalani profesi ini. "Orang tua sudah tau, dan tidak keberatan," ungkap dia.
Dia mengaku paham mengenai jenis-jenis sapi karena sebelum bekerja, terlebih dahulu ditraining mengenai sapi. "Tahu, kami juga dikasih pengajaran untuk tahu jenis-jenis sapi," tuturnya.
Selama menjalani profesi ini, Via mengaku tidak pernah mendapati pembeli yang jahil. Sebaliknya, kata dia, showroom sapi milik bosnya menjadi semakin ramai pembeli.
Saat dihampiri, Via langsung memperkenalkan diri sebagai ladies cowboy. Dia enggan disebut Sales Promotion Girl (SPG).
"Jangan sebut kami SPG, kesannya nanti beda karena kami sebenarnya stafnya pak haji, namanya Ladies Cowboy," kata Via di showroom sapi H Doni, di Jalan Akses Kepala Dua, Cimanggis, Depok, Sabtu 29 Oktober 2011.
Dia keberatan disebut SPG karena menurutnya, dia memang staf. "Dari awal, saya sudah stafnya pak haji dari dua tahun yang lalu. Saya membantu pelayanan penjualan," katanya.
Mahasiswi semester akhir di salah satu universitas swasta di Jakarta Selatan ini tertarik bekerja menjual sapi karena menurutnya ini adalah profesi yang unik.
"Kok lucu sih. Kerjanya lucu, hal yang unik. Banyak yang tertarik juga pengen bergabung," kata mahasiswi jurusan design grafis.
Lalu bagaimana bisa bekerja di tempat ini? "Teman saya mencari tempat buat magang, yang kebetulan dia mengambil jurusan peternakan. Dia datang ke sini, lalu tiba-tiba pak haji berfikir untuk memeriahkan penjualan sapinya. Akhirnya, teman saya ajak kami untuk bergabung," ujarnya.
Via menambahkan, orang tuanya tak keberatan dia menjalani profesi ini. "Orang tua sudah tau, dan tidak keberatan," ungkap dia.
Dia mengaku paham mengenai jenis-jenis sapi karena sebelum bekerja, terlebih dahulu ditraining mengenai sapi. "Tahu, kami juga dikasih pengajaran untuk tahu jenis-jenis sapi," tuturnya.
Selama menjalani profesi ini, Via mengaku tidak pernah mendapati pembeli yang jahil. Sebaliknya, kata dia, showroom sapi milik bosnya menjadi semakin ramai pembeli.
"Tidak ada pembeli yang usil, selama ini sopan semua kok. Malah semakin banyak yang beli," terang Via.
Meski demikian, Via mengungkapkan penjualan sapi milik bosnya semakin ramai pembeli bukan karena adanya Ladies Cowboy. "Tapi karena sapinya bagus-bagus dan sudah terkenal Pak Haji Doni," kata dia.
Via juga membantah bosnya menyuruh dia dan teman-temannya menggunakan pakaian yang seksi untuk menarik pengunjung.
Meski demikian, Via mengungkapkan penjualan sapi milik bosnya semakin ramai pembeli bukan karena adanya Ladies Cowboy. "Tapi karena sapinya bagus-bagus dan sudah terkenal Pak Haji Doni," kata dia.
Via juga membantah bosnya menyuruh dia dan teman-temannya menggunakan pakaian yang seksi untuk menarik pengunjung.
"Kami tidak pernah pakai celana pendek, watu itu kami salah kostum, ada kesalahan informasi mengenai seragam, kami kira menggunakan celana pendek tapi ternyata tidak," dia menjelaskan.
0 Komentar
- komentar -