Ekonomi & Bisnis ~ Laba bersih PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) hingga September 2011 mencapai Rp 7,7 triliun, atau naik 25,3% dari periode yang sama tahun lalu Rp 6,1 triliun. Laba disumbang oleh naiknya pendapatan bunga bersih dan pendapatan operasional lainnya meningkat 18,2%.
Hal ini disampaikan Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja, dalam rilis yang dipublikasikan di Jakarta, Senin (24/10/2011).
Total pendapatan bunga bersih operasional lainnya sepanjang Januari-September 2011 mencapai Rp 17,5 triliun, naik dari sebelumnya Rp 14,8 triliun. Marjin bunga bersih (NIM) naik 50 bps YoY menjadi 5,7%. Sementara Return on Assets (ROA) dan Return on Equity (ROE) masing-masing mencapai 3,8% dan 32,6%.
"Portofolio kredit meningkat di semua segmen didukung oleh lingkungan usaha yang kondusif, permintaan nasabah yang kuat dan tingkat suku bunga yang relatif rendah," katanya.
Kredit perseroan hingga September mencapai Rp 176,3 triliun, meningkat 27% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 138,9 triliun. Kredit utamanya didukung oleh kuatnya permintaan kredit Komersial dan Konsumer.
Kredit Komersial dan Usaha Kecil & Menengah (UKM) tumbuh 33,7% (YoY) menjadi Rp 70,2 triliun. Kredit Konsumer naik 28,2% menjadi Rp 44,1 triliun hingga akhir September 2011. Posisi Kredit Pemilikan Rumah (KPR) naik 41,4% menjadi Rp 23,8 triliun. Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) juga 23,2% menjadi Rp 15,9 triliun.
"Segmen Korporasi tumbuh 19,3% YoY menjadi Rp 62,0 triliun pada akhir September 2011, didorong oleh kuatnya permintaan pada triwulan III-2011," imbuhnya.
Dana pihak ketiga perseroan juga naik 14,6% menjadi Rp 301,3 triliun. Tabungan tumbuh 19,5% menjadi Rp 163,2 triliun, giro naik 17,2% menjadi Rp 70,8 triliun. Untuk deposito meningkat 2,2% menjadi Rp 67,2 triliun.
0 Komentar
- komentar -