BukaBerita, Pilpres2014 ~ Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menilai belum tepat ada pertemuan antara tim transisi yang dibentuk presiden terpilih Joko Widodo dan pemerintah. Meski paham keputusan Jokowi, SBY menganggap pembicaraan peralihan kekuasaan antara dirinya dan Jokowi harus menunggu keputusan Mahkamah Konstitusi.
"Rencana Jokowi tak keliru karena setiap presiden ingin sukses. Rasanya tak etis kalau saya atau menteri kabinet diminta merencanakan masa transisi," kata SBY dalam wawancara yang diunggah ke media sosial YouTube, Jumat, 8 Agustus 2014.
SBY menyatakan pembentukan tim transisi memang menjadi hak Jokowi sebagai presiden yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum. Tim transisi dipahami sebagai salah satu persiapan Jokowi memulai jabatannya sejak 20 Oktober mendatang. "Tapi MK masih bersidang atas gugatan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa," kata SBY.
SBY sebenarnya tak keberatan ikut membantu proses transisi pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla. Sejak sebulan lalu, SBY mengatakan senang turut serta dalam proses peralihan pemerintahan.
SBY berkisah, saat terpilih menjadi presiden pada 4 Oktober 2004, dirinya tak memiliki kesempatan dan akses melakukan persiapan. Dia merasa kesulitan membentuk pemerintahan yang berkesinambungan dengan sebelumnya.
SBY juga berpesan kepada Jokowi terkait dengan tugas internasional yang akan diemban presiden terpilih. Dalam satu bulan, Jokowi harus hadir dalam pelbagai pertemuan internasional, seperti Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN, East Asia Summit, APEC, G20, dan ASEAN Plus. "Peran Indonesia selama ini baik dan penting. Tentu ini perlu persiapan yang baik," kata SBY.
Untuk mempersiapkan pemerintahannya kelak, Jokowi-JK telah meresmikan Rumah Transisi di Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat. Mereka mengangkat Rini Soemarno sebagai kepala di Rumah Transisi dengan anggota Anies Baswedan, Andi Widjajanto, Hasto Kristyanto, dan Akbar Faizal.
Buka Berita Lainnya:
Video By Metro TV on Youtube
sumber: tempo.co
0 Komentar
- komentar -