Laga Final Piala Eropa melawan Prancis akan menjadi laga spesial bagi Raphael Guerreiro, Anthony Lopes, dan Adrien Silva. Ada 'koneksi' Prancis bagi ketiganya.
Guerreiro --bek kiri berbakat Portugal yang baru saja direkrut oleh klub Borussia Dortmund--, Lopes --kiper milik klub Olympique Lyon--, serta Adrien Silva yang bermain di Sporting Lisbon, sama-sama 'berutang' kepada Prancis. Prancis, yang memang menjadi tujuan migrasi penduduk Portugal, merupakan negara kelahiran tiga pemain ini.
Guerreiro dan Lopes bahkan menghabiskan kebanyakan kariernya di Prancis. Sedangkan Silva 'pulang kampung' dari Prancis ke Portugal di usianya yang ke-12.
Guerreiro lahir di pinggiran kota Paris, tepatnya di daerah Le Blanc Mesnil. Pada usia 12 tahun, ia sempat masuk ke akademi timnas Prancis di Clairefontaine dan menjadi rekan setim Paul Pogba di akademi itu.
Sebelum ditransfer ke Dortmund, pemain berusia 22 tahun ini bermain di klub Lorient. Terkenal akan kemampuan bertahan dan menyerangnya yang sama-sama baik, Guerreiro kini mematenkan posisinya sebagai bek kiri timnas Portugal. Memiliki ayah seorang Portugal dan ibu Prancis, Guerreiro mengaku bahwa adalah keputusannya sendiri untuk membela Portugal dan bukan negara kelahirannya.
"Aku memilih Portugal dengan pilihanku sendiri. Aku tidak mendapat pengaruh dari orang tuaku, keluargaku, atau pun agenku," ungkap Guerreiro dikutip dari AFP.
Sama dengan Guerreiro, Silva juga memiliki seorang ayah yang berasal dari Portugal dan ibu Prancis. Silva lahir di Angouleme dan tumbuh di dekat kota Bordeaux.
Usut punya usut, gelandang berusia 27 tahun ini bermain di klub junior yang sama dengan gelandang Prancis yang dicoret dari Piala Eropa 2016, Mathieu Valbuena.
"Ayahku dan ayahnya (Valbuena), bermain di klub yang sama. Abangku, Jeremy, lalu Valbuena, dan aku juga bermain di klub junior yang sama," ujar Silva.
Walaupun Prancis memiliki kesan yang dalam, Silva tidak dapat memungkiri bahwa ia adalah orang Portugal. Silva, yang kini menjadi dinamo lini tengah Selecao das Quinas, mengaku bahwa ia masih hafal lagu kebangsaan Prancis yang berjudul 'La Marseillaise'.
"Aku menyanyikan lagu kebangsaan Portugal, namun ketika 'La Marseillaise' dikumandangkan, aku masih dapat mengingatnya," kata Silva sehabis pertandingan persahabatan antara Prancis dan Portugal di tahun 2014.
"Prancis memiliki tempat yang spesial di hatiku, namun aku telah hidup di Lisbon sejak umurku 12 tahun. Istri dan anakku adalah orang Portugal, begitu juga dengan diriku."
Sementara itu, Anthony Lopes memang belum bermain semenit pun di Piala Eropa 2016. Namun ia adalah pemain yang dapat dikatakan paling populer di Prancis.
Sejak tahun 2012, tepatnya setelah kepindahan Hugo Lloris ke Tottenham Hotspur, Lopes menjadi pilihan utama di bawah mistar gawang bagi klub raksasa Liga Prancis, Olympique Lyon. Lopes, yang sedari kecil hidup di Lyon, 'direkrut' lebih dahulu oleh timnas Portugal, tepatnya di tahun 2007 ketika ia bermain bagi timnas U-17 Portugal.
Kiper berusia 25 tahun ini mengidolai kiper legenda Portugal, Vitor Baia sejak berusia 5 tahun. Sayangnya, hingga kini Lopes harus merelakan pos penjaga gawang Portugal kepada kiper Sporting Lisbon, Rui Patricio.
Sentimen tersendiri mungkin akan muncul bagi Guerreiro, Silva, dan Lopes dalam laga final yang akan digelar pada Senin (11/7) dinihari WIB. Akankah ketiga pemain tersebut mampu mengalahkan negara kelahiran mereka dan membawa Portugal menjadi juara Eropa? Menarik untuk ditunggu.
sumber: detik.com
0 Komentar
- komentar -