Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sampai saat ini belum menentukan calon gubernur DKI Jakarta yang bakal diusung dalam Pilkada 2017. Politikus PDIP Masinton Pasaribu mengatakan partainya enggan terburu-buru menentukan pilihan calon gubernur. "Strateginya teliti dan berhati-hati," ujar Masinton, Sabtu, 9 Juli 2016.
Awal Ramadan lalu, PDIP sempat melontarkan dukungan kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok untuk berpasangan kembali dengan wakilnya, Djarot Saiful Hidayat. Pernyataan itu disampaikan oleh Politikus PDIP Charles Honoris. Belakangan, PDIP terkesan tak mau mendukung Ahok lantaran Ahok telah memilih jalur independen.
Saat ini Ahok telah mendapatkan dukungan dari Partai Golkar, Partai Hanura, dan Partai NasDem. Sedangkan, Partai Gerindra tidak akan berkoalisi dengan partai yang mengusung Ahok. Calon terkuat yang bakal diusung Gerindra adalah Sjafrie Sjamsoeddin, bekas Wakil Menteri Pertahanan.
Masinton mengatakan, partainya belum memutuskan bakal mengusung siapa jika nanti hanya ada dua pasangan calon gubernur, Ahok dan Sjafrie. Menurut dia, saat ini partainya masih mengamati perkembangan situasi politik. "Kalau bisa head to head, makanya PDIP masih terbuka menjajaki dengan mitra partai lain," kata Masinton.
Saat ini, PDIP masih mendengarkan suara rakyat dan kader ihwal calon gubernur yang dianggap mumpuni. Masinton berujar, peluang Ahok untuk diusung PDIP masih terbuka jika Ahok mau mendaftar ke DPP dan mengikuti serangkaian tes. PDIP sulit mendukung calon yang hanya melintas saja di depan partai tanpa mau mendaftarkan diri.
"Kalau hanya mendeklarasikan diri tanpa masuk mendaftar, ya, susah," kata dia. Masinton berharap Ahok teguh mengambil jalur perseorangan. "Harusnya yakin dengan pilihannya," kata dia. Sebelumnya, Ahok menyatakan akan menimbang jalur perseorangan atau partai untuk maju dalam Pilkada 2017. Keputusan itu akan dia sampaikan usai Lebaran.
sumber: tempo.co
0 Komentar
- komentar -