Calon wakil presiden dari poros koalisi PDI Perjuangan, Jusuf Kalla, mengatakan kombinasi pengembangan Sumber Daya Manusia dan ilmu pengetahuan dan teknologi harus menjadi fokus utama dalam pembangunan.
"Ini tidak bisa dipisahkan. Bangsa lain banyak yang maju karena pengembangan iptek, sumber daya manusia, dan sumber daya alam. Kombinasi ini juga harus meningkatkan produktivitas bangsa," katanya saat menyampaikan visi misi dalam debat cawapres di Hotel Bidakara, Ahad, 29 Juni 2014.
Kalla menilai yang harus dilakukan adalah alokasi anggaran pendidikan sebesar 20 persen dari APBN serta mengutamakan kecerdasan akhlak dalam sistem pendidikan Indonesia. Di bidang IPTEK, Kalla menilai lembaga seperti BPPT, LIPI harus menjadi andalan dalam mengedepankan pengembangan ilmu pengetahuan.
"Lembaga-lembaga ini harus menjadi ujung tombak. Universitas baik negeri maupun swasta harus diandalkan. Modal pendidikan harus maju bersama dan menjadi kekuatan besar," katanya.
Debat malam ini terdiri dari enam segmen. Pertama, moderator memberikan kesempatan kandidat cawapres untuk menyampaikan visi misi selama empat menit. Kedua, kandidat cawapres diberi kesempatan untuk mempertajam visi misi selama tiga menit. Pada segmen ketiga, moderator memberi pertanyaan pada masing-masing kandidat.
Pada segmen keempat, kandidat saling bertanya sebanyak dua kali. Pada segmen kelima dan keenam, kedua kandidat saling bertanya, menjawab, menanggapi dan menyempurnakan jawaban.
Debat cawapres malam ini merupakan yang keempat dan bertemakan pengembangan sumber daya manusia dan ilmu pengetahuan, riset, dan teknologi. Debat malam ini dimulai pada pukul 20.30 karena menyesuaikan dengan waktu shalat tarawikh. Moderator debat malam ini adalah Wakil Rektor Universitas Gadjah Mada, Prof. DR. Dwikorita Karnawita.
Joko Widodo langsung ikut menyaksikan debat cawapres malam ini setelah mengikuti rangkaian kampanye ke Jawa Timur. Beberapa anggota tim kampanye yang ikut menyaksikan debat malam ini antara lain Puan Maharani, Luhut Pandjaitan, Hendropriyono, Achmad Basarah, Marwan Ja'far, Andi Widjajanto, Patrice Rio Capella, Maruarar Sirait.
Buka Berita Lainnya:
- Rencana Indonesia Membeli Kapal Selam Rusia
0 Komentar
- komentar -