Kenaikan Harga Elpiji Sedang Digodok

Ad Code

Ticker

6/recent/ticker-posts

Kenaikan Harga Elpiji Sedang Digodok


 



BukaBerita, Ekonomi ~ Pemerintah berencana untuk merumuskan harga baru Elpiji, khususnya Elpiji 12 kilogram. Rencana itu diungkapkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Susilo Siswoutomo di kantornya Jumat, 8 Agustus 2014.

"Kasihan Pertamina karena merugi terus akibat harga jual Elpiji yang di bawah harga pasar," ujarnya. 

Menurut Susilo, pertimbangan lain untuk merevisi harga Elpiji adalah kebutuhan gas yang mencapai 4,3 juta ton per tahun. Produksi gas domestik hanya mampu mencukupi sekitar 1, 3 juta ton per tahun. Karena itu, pemerintah harus mengimpor gas LPG sampai dengan 3 juta ton per tahun dengan anggaran impor kira-kira US$ 1.000 untuk satu ton Elpiji. Dengan demikian, pemerintah harus merogoh kocek hingga US$ 3 miliar atau setara Rp 35,5 triliun untuk impor gas LPG.


Berdasarkan kalkulasi tersebut, Susilo menambahkan, pemerintah merasa perlu untuk menaikkan harga Elpiji 12 kilogram mengingat Elpiji jenis ini seharusnya sudah mengikuti harga pasar.

Data Pertamina menunjukkan harga Elpiji 12 kilogram berkisar antara Rp 89 ribu hingga Rp 100 ribu. "Idealnya Elpiji 12 kilogram tidak lagi disubsidi, sedangkan Elpiji 3 kilogram masih boleh disubsidi karena untuk masyarakat ekonomi menengah ke bawah," tuturnya tanpa merinci harga ideal Elpiji 12 kilogram. 

Namun, Susilo menegaskan bahwa kenaikan harga Elpiji ini tidak terjadi dalam waktu dekat. Kementerian Energi masih perlu menyampaikan rencana ini ke Kementerian Perekonomian mengingat isu ini sensitif buat masyarakat. "Harga Elpiji belum naik loh ya sekarang ini, masih perlu dikoordinasikan dengan Menteri Koordinator Perekonomian," tuturnya.

Buka Berita Lainnya:



Reaksi:

Posting Komentar

0 Komentar

Terkini