Tips Uang Saku Anak Yang Ideal

Ad Code

Ticker

6/recent/ticker-posts

Tips Uang Saku Anak Yang Ideal







Bagi para orang tua memberikan uang saku kepada anak sudah menjadi hal yang lumrah. Namun sebenarnya berapa uang saku yang tepat untuk diberikan kepada anak-anak?

Jawabannya tentu tidak ada jumlah yang pasti. Karena tiap usia anak membutuhkan jumlah uang saku yang berbeda-beda. Begitu pula tingkat penghasilan orang tua, gaya hidup dan aktivitas anak-anak yang berbeda-beda.

Menurut Perencana Keuangan ZAP Finance Fitri Oktaviani seperti dikutip bukaberita dari situs resminya, Minggu (1/12/2013), uang saku memang penting buat anak. Bukan saja untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari. Tetapi merupakan sarana bagi anak untuk belajar mengelola uang dan menentukan prioritas kebutuhannya.

Salah satu hal yang penting untuk dipelajari anak adalah fungsi uang. Sebagai alat pembayaran, uang memiliki 3 fungsi. Yaitu untuk dibelanjakan saat ini, ditabung untuk masa depan dan disedekahkan atau untuk berbagi dengan orang lain.

Sebagai orang tua, kita perlu mengajari anak 3 fungsi uang tersebut. Tentu saja, uang saku perlu dibelanjakan anak untuk memenuhi berbagai kebutuhannya. Tetapi, jika terbiasa untuk selalu menghabiskan uangnya, anak bisa lupa bahwa uang juga perlu ditabung untuk kebutuhannya di masa yang anak datang. Dan juga sebagai mahluk sosial, anak pun perlu belajar untuk berbagi dengan uangnya.

Lalu berapa sebenarnya jumlah yang tepat untuk anak? Anak-anak di bawah umur 9 tahun mungkin hanya membutuhkan uang untuk cemilan/minum di sekolah. Dan ongkos kendaraan umum untuk yang tidak diantar/dijemput.

Berbeda dengan anak-anak yang lebih besar. Kebutuhan mereka saat ini selain untuk makanan dan ongkos kendaraan umum juga ditambah dengan pulsa. Bahkan saat ini mereka terbiasa membelanjakan uang untuk membeli aplikasi dan musik di gadget mereka. Pada umumnya remaja juga membutuhkan uang untuk bersosialisasi dengan teman-temannya dan membeli buku ataupun musik.


Berikut beberapa tips dalam memberikan uang saku pada anak:

  • Perkirakan kebutuhan belanja anak. Apakah anda hanya akan memberikan uang saku untuk keperluan di sekolah, atau termasuk dengan biaya-biaya ‘gaul’ anak anda? Diskusikan bersama anak anda, dan jadikan ini kesempatan untuk mengajari mereka tentang budgeting atau rencana pengeluaran
  • Pisahkan uang saku harian/mingguan dan bulanan untuk anak yang telah beranjak remaja atau telah cukup mengerti tentang uang (biasanya di atas 10 tahun)
  • Sesuaikan jumlah uang saku dengan kemampuan anda. Idealnya, jumlah total pengeluaran tiap anak (termasuk biaya sekolah, ekstra kurikuler dan uang saku) adalah maksimal 10% dari pendapatan. Uang saku yang terlalu besar akan memberatkan anda, sementara uang saku yang terlalu sedikit akan membuat mereka kurang bisa belajar mengambil keputusan dalam menggunakan uangnya
  • Ajak mereka mengobrol tentang uang. Financial literacy merupakan salah satu kemampuan yang sangat diperlukan saat mereka dewasa nanti. Dengar cerita mereka saat membelanjakan uangnya, beri motivasi untuk menabung dan lebih cerdas berbelanja. Beri juga kesempatan pada anak untuk belajar berbagi dengan tepat
  • Ajari alokasi penggunaan uang di luar uang saku. Uang yang didapat anak dari hadiah lebaran/ulang tahun, misalnya, bisa digunakan untuk membeli kebutuhan non rutin yang mereka inginkan (misalnya sepeda/gadget)
  • Ajari anak tentang perbedaan antara kebutuhan dan keinginan, dan untuk bertanggung-jawab pada uangnya. Anak perlu tahu, bahwa uang tidak didapat dengan mudah, melainkan perlu waktu dan kerja keras.

 sumber
 
Reaksi:

Posting Komentar

0 Komentar

Terkini