Cara OJK Mudahkan Akses Pembiayaan Bagi UMKM

Ad Code

Ticker

6/recent/ticker-posts

Cara OJK Mudahkan Akses Pembiayaan Bagi UMKM

 



Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menginisiasi adanya Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD). Kehadiran tim ini untuk memudahkan UMKM mendapat akses pembiayaan.

"TPAKD ini merupakan salah satu upaya kita bersama untuk membuat terobosan, dengan cara bersama-sama mengidentifikasi kondisi yang ada di daerah, permasalahan yang dihadapi, sektor-sektor usaha yang potensial untuk dibiayai, dan tentunya upaya untuk menggerakkan ekonomi masyarakat," ujar Anggota Dewan Komisioner Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Kusumaningtuti S. Soetiono dalam sambutannya pada acara pengukuhan TPAKD Provinsi Bali di Gedung Ksirarnawa, Denpasar, Senin (27/06/16).

Dengan dibentuknya TPAKD, diharapkan dapat menjadi salah satu solusi dalam mendukung pembangunan perekonomian di daerah melalui perluasan percepatan akses keuangan. Salah satunya adalah TPAKD di Provinsi Bali yang telah diresmikan hari ini.

Ada berbagai program kerja prioritas yang telah disusun oleh TPAKD Provinsi Bali saat ini, diantaranya:

1. Pemberian polis dan klaim Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) dan Asuransi Usaha Ternak Sapi (AUTS) yang bekerjasama dengan Jasindo (20% premi dibayar oleh petani dan 80% oleh pemerintah)
2. Penyaluran Kredit Usaha Rakyat, saat ini oleh BNI, BPD Bali dan Perbarindo
3. Simpanan Pelajar (Simpel) yang ditujukan untuk edukasi keuangan dan mendorong budaya menabung sejak dini. Saat ini sudah dilakukan 100.000 aktivasi Simpel oleh BPD Bali dan Bank Perkreditan Rakyat se-Bali.

Selain program prioritas di atas, TPAKD Bali juga memiliki program lainnya yang segera akan dilaksanakan setelah terbentuknya tim ini, seperti program pelayanan dan pengembangan usaha perikanan, program 100 desa wisata dan mendorong kemampuan peningkatan usaha produktif kelompok penerima Program Bedah Rumah.

Wakil Gubernur Bali I Ketut Sudikerta mengatakan saat ini pemerintah sudah siap memfasilitasi segala program yang telah dibentuk dalam roadmap TPAKD Bali dengan melalukan koordinasi ke berbagai dinas terkait program yang ada.

"Tinggal koordinasinya perlu dilakukan secara lebih intensif ke kabupaten/kota. Karena tim ini kan baru terbentuk di provinsi bali. Sehingga perlu diaplikasikan ke kabupaten/kota," ungkapnya pada kesempatan yang sama.

Inklusi Keuangan

Indeks inklusi keuangan Provinsi Bali di tahun 2013 mencapai 68,3%, berbanding terbalik dengan indeks literasi keuangannya (pengetahuan akan akses keuangan) yang hanya 19,5%. Hal ini mencerminkan bahwa pemanfaatan produk dan jasa perbankan oleh masyarakat tidak disertai dengan pemahaman yang memadai.

"Meskipun inklusi keuangan tinggi, namun bila kondisi tingkat literasi masih rendah, hal ini akan berdampak pada inklusi keuangan yang tidak sustainable karena masih rendahnya pengetahuan, keterampilan dan keyakinan terhadap sektor jasa keuangan," tutur Titu, panggilan akrab Kusumaningtuti.

Untuk memaksimalkan tingkat literasi keuangan tersebut, TPAKD akan melakukan berbagai upaya guna mengedukasi masyarakat mulai dari mengajak pelajar dari usia dini melakukan kegiatan menabung melalui program Simpel (Simpanan Pelajar) hingga melakukan berbagai sosialisasi lewat koordinasi dengan berbagai bank sebagai penyelenggara Laku Pandai hingga kerja sama dengan Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga.

"Pemberdayaan masyarakat dalam hal kemampuan berusaha seperti meningkatkan mutu produksi barang, mencari target pemasaran yang luas, promosi usaha, dan juga kapasitas dalam mengelola usaha sangat diperlukan. Hal ini akan dilengkapi dengan upaya untuk meningkatkan literasi keuangan dan inklusi keuangan masyarakat dan UMKM di Bali untuk mencapai kemandirian finansial," lanjut Titu.

Namun demikian Titu mengatakan, saat ini pemerintah belum bisa mengungkapkan target konkrit yang akan dicapai dengan dibentuknya TPAKD karena masih dalam pemetaan potensi dari wilayah-wilayah mana yang akan dikembangkan.

"Sekarang masih memetakan. Kami secara nasional belum memasang target, tolok ukurnya pada saat dilakukan evaluasi apakah terdapat peningkatan aset omset atau labanya meningkat, itu menunjukkan pergerakan ekonominya meningkat dan penghasilannya menjadi lebih baik," pungkasnya.


sumber: detikfinance
Reaksi:

Posting Komentar

0 Komentar

Terkini