Sejumlah orang yang mengaku pernah terlibat dengan Teman Ahok tiba-tiba mengungkap hal mencengangkan. Mereka menyebut ada kecurangan dalam pengumpulan KTP.
"Dalam pekan depan ini saya akan mengajak, semua ada 17 orang kalau tidak berkurang, untuk bertemu Pak Ahok (Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama). Kita akan ceritakan semuanya jadi Pak Ahok bisa ambil keputusan," kata eks Penanggung Jawab Wilayah Kamal Teman Ahok, Paulus Romundo dalam diskusi 'Ahok Galau, Teman Risau' di Warung Daun Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (25/6/2016).
Dia lalu mengungkap bahwa saat ini Teman Ahok terbelah menjadi tiga. Kubu pertama adalah mereka yang tetap menginginkan Ahok maju secara independen, kemudian ada yang ingin ikut partai, ada pula yang tetap mendukung apa pun pilihan Ahok.
"Bahwa memang ada relawan yang di booth-booth itu memang relawan 100 persen, benar. Tapi kalau saya ini ada kontrak sehingga lebih tepat disebut karyawan," ucap Paulus.
Paulus juga menyebut alasan dirinya mengaku sebagai karyawan adalah karena mendapat status 'dipecat'. Padahal tak ada istilah pemecatan jika memang relawan.
"Kami direkrut, plus uang operasional dan honorarium. Katanya kan relawan, tapi saya karyawan," sebut Paulus.
Dia juga menyebutkan adanya target 140 KTP per pekan yang kemudian mendorong tindak kecurangan. Paulus sendiri mengaku bahwa KTP miliknya digandakan sebanyak lima kali.
Sementara itu Paulus masih belum yakin dia dan kawan-kawan bisa menemui Ahok. Sampai saat ini dia belum menghubungi Ahok atau pun stafnya untuk membuat janji pertemuan.
"Kita kan orang biasa ya. Belum tahu nanti akan diterima atau tidak," kata dia.
sumber: detik.com
0 Komentar
- komentar -